Pengertian
Lampu Merkuri
Sebuah lampu yang menghasilkan cahaya dengan melewatkan
listrik melalui gas, yang menyebabkan gas bersinar. Prinsip kerja lampu merkuri
sama dengan prinsip kerja lampu fluoresen, yaitu cahaya yang dipancarkan
berdasarkan terjadinya loncatan elektron (peluahan muatan) di dalam tabung. Lampu
merkuri terdiri dari dua tabung, yaitu tabung dalam dari gelas kuarsa dan
bohlam luar.
Tabung dalam berisi uap merkuri dan sedikit gas argon.
Dua elektroda utama dibelokkan pada kedua ujung tabung, dan sebuah elektroda
pangasut dipasang pada posisi berdekatan dengan salah satu elektroda utama. Saat
sumber listrik disambung, arus listrik yang mengaliri tidak akan cukup. Untuk
mencapai terjadinya loncatan muatan diantara kedua elektroda utama. Namun,
ionisasi terjadi diantara salah satu elektroda utama (E1) dengan elektroda
pengasut (Ep) melalui gas argon. Ionisasi gas argon ini akan menyebar didalam
tabung dalam menuju elektroda utama yang lain (E2). Panas akan timbul akibat
pelepasan elektron yang terjadi dalam gas argon, dan cukup untuk menguapkan
merkuri. Hal ini menyebabkan tekanan gas dalam tabung meningkat tinggi. Arus
mula bekerja sekitar 1,5 hingga 1,7 arus normal. Lampu akan menyala dalam waktu
5 - 7 menit. Cahaya awal berwarna kemerahan dan setelah kerja normal berwarna
putih. Jika sumber listrik diputuskan, maka lampu tidak dapat dinyalakan
kembali sampai tekanan di dalam tabung berkurang.
Untuk dapat menghidupkan kembali lampu merkuri ini, perlu waktu sekitar 5 menit atau lebih. Bohlam luar dari gelas yang di sisi dalamnya dilapisi dengan bubuk fluoresen berfungsi sebagai rumah lampu dan untuk menstabilkan suhu disekitar tabung. Karena lampu merkuri ini adalah bagian dari lampu tabung, maka untuk mengoperasikannya harus menggunakan balast sebagai pembatas arus. Biasanya balast ini berupa reaktor atau transformator, bergantung dari karakteristik lampunya. Lampu merkuri bekerja pada faktor daya yang rendah, sehingga untuk meningkatkannya diperlukan kapasitor kompensasi yang dipasang secara paralel.
Rangkaian dasar untuk mengendalikan lampu merkuri tekanan tinggi adalah
sebagai berikut:
Untuk dapat menghidupkan kembali lampu merkuri ini, perlu waktu sekitar 5 menit atau lebih. Bohlam luar dari gelas yang di sisi dalamnya dilapisi dengan bubuk fluoresen berfungsi sebagai rumah lampu dan untuk menstabilkan suhu disekitar tabung. Karena lampu merkuri ini adalah bagian dari lampu tabung, maka untuk mengoperasikannya harus menggunakan balast sebagai pembatas arus. Biasanya balast ini berupa reaktor atau transformator, bergantung dari karakteristik lampunya. Lampu merkuri bekerja pada faktor daya yang rendah, sehingga untuk meningkatkannya diperlukan kapasitor kompensasi yang dipasang secara paralel.
Rangkaian dasar untuk mengendalikan lampu merkuri tekanan tinggi adalah
sebagai berikut:
Adapun Keuntungan dan Kerugian dari
Lampu Merkuri, yaitu sebagai berikut:
Keuntungan:
• Efikasi lampu HID (Intensitas Tinggi
Discharge) jauh lebih tinggi dari lampu
pijar dan fluorescent
• Umur lampu sangat lama
• Biaya operasional rendah
Kerugian:
• Biaya awal sangat tinggi
• Harga lampu mahal
• Membutuhkan waktu untuk bersinar penuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar